Kasus DBD Awal 2019 di Kota Yogyakarta Meningkat

Yogyakarta: Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Yogyakarta pada awal 2019 meningkat jika dibanding awal tahun 2018. Tercatat ada delapan warga Kota Yogyakarta terjangkit demam berdarah (DBD) sejak 1 Januari hingga 23 Januari 2019. Sementara selama Januari 2018 jumlah warga yang terjangkit DBD ada tujuh orang.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu mengatakan, peningkatan penderita DBD disebabkan perubahan cuaca.

"Musim hujan sekarangkan kadang hujan, kadang enggak. Mungkin itu yang menyebabkan meningkat (penderita DBD)," kata Endang kepada Medcom.id di Kantor Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Rabu, 23 Januari 2019.

Endang menjelaskan, warga yang terkena DBD berasal dari Kelurahan Baciro, Demangan, Ngampilan, Brontoskusuman, Notoprajan, dan Keparakan. Wilayah tersebut sudah menjadi endemi demam berdarah sejak beberapa tahun terakhir. 

Hingga kini DBD belum merenggut korban jiwa. Sebagian warga yang terjangkit sudah sehat kembali. Endang menjelaskan sebagian besar warga yang terjangkit adalah anak-anak.

Endang menambahkan tren penderita demam berdarah terus menurun sejak dua tahun terakhir. Tercatat selama 2018 ada 113 warga terkena DBD. Sementara pada selama 2017 ada 414 orang. 

"Tahun 2018 jumlah penderita sangat turun drastasi. Karena musim.hujan lebih sebentar dibandingkan 2017," kata dia.

Penurunan terjadi karena Pemkot Yogyakarta gencar mendorong masyarakat untuk membersihan lingkungan. Diantaranya melakukan program satu rumah satu Jumantik.

"Program ini merupakan program dari Kementerian Kesehatan dimana dalam satu rumah ada satu orang yang bertanggung jawab untuk memastikan semua penyimpanan air dan genangan air bersih dari jentik nyamuk," pungkas Endang.


(DEN)