Tradisi Berbagi Bubur Banjar di Masjid Darusalam Surakarta
N/A • 29 March 2023 14:13
Lebih dari setengah abad, Masjid Darusalam di Kota Surakarta, Jawa Tengah mempertahankan tradisi tahunan membagikan bubur banjar kepada ratusan orang yang hendak berbuka puasa. Bubur ini merupakan makanan tradisional masyarakat Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Tradisi bubur banjar ini berawal dari komunitas perantau dari Banjarmasin yang menetap di Kota Surakarta dan mempertahankan tradisi mereka.
Satu lagi tradisi kuliner yang dapat ditemui di kota Surakarta, Jawa Tengah di tengah bulan Ramadan. Tengok saja di Masjid Darusalam, Kampung Jayengan Kidul, Kecamatan Serengan. Para warga bergotong royong memasak bubur banjar atau bubur samin khas Banjarmasin.
Setiap usai salat asar, halaman masjid ini berubah layaknya dapur umum dengan deretan rantang untuk tempat bubur. Seribu porsi bubur banjar atau bubur samin siap dibagikan kepada siapa aja yang ingin menikmati bubur ini untuk berbuka puasa.
Warga yang mengantre tak hanya datang dari kampung sekitar masjid, tetapi juga dari kampung-kampung lainnya.
Seperti memasak bubur banjar yang asli, bahan-bahan yang digunakan tidak berbeda yaitu rempah-rempah dan tak lupa minyak samin yang berwarna kekuningan.
Seluruh bahan ini merupakan sumbangan dari jamaah yang rata-rata memang orang Banjar. Setiap hari panitia pembagian bubur banjar dapat menghabiskan 50 kilogram beras yang diolah menjadi seribu porsi bubur banjar.
Tradisi bubur banjar ini telah ada sejak 1965 semenjak Langgar Darusalam berubah menjadi Masjid Darusalam. Langgar Darusalam sendiri telah berdiri sejak tahun 1901.
Langgar ini memang didirikan oleh para perantau dari Banjarmasin yang berdagang emas di Kota Surakarta sejak awal abad 20. Mereka berkumpul di satu kampung untuk menjalani hidup bersama dan tetap menjaga ajaran islam.
(Silvana Febriari)