BNPB: Banjir di Manado Akibat Penyempitan Sungai & Hilangnya Hutan Mangrove
29 January 2023 12:54
SHARE NOW
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan banjir yang menerjang Manado, Sulawesi Utara diduga disebabkan adanya penyempitan sungai dan menghilangnya hutan mangrove. Selain itu, air yang merendam pemukiman warga merupakan luapan air sungai yang kondisinya sudah mulai menyempit dan perlu dilakukan pengerukan.
"Beberapa masyarakat harus direlokasi dan upaya yang dilakukan oleh provinsi, kabupaten dan kota terkait dengan pengerukan sungai dan membuat saluran-saluran baru mulai dilanjutkan," urai Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam kunjungannya ke Manado, Sulawesi Utara
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto melihat langsung ke titik lokasi paling parah terdampak dari banjir bandang yang terjadi di Kelurahan Molas, Kecamatan Bunaken dan Kairagi Weru, Kecamatan Paal Dua, Kota Manado. Selain itu, Suharyanto juga mengunjungi permukiman di Kelurahan Pandu, Kecamatan Bunaken yang menjadi lahan relokasi warga korban bencana banjir di Manado pada 2014.
Letjen TNI Suharyanto meminta kepada Pemkot Manado untuk terus melanjutkan upaya-upaya penataan kota. BNPB juga menerapkan teknologi dan modifikasi cuaca di Manado. Cara ini dinilai sudah berhasil dilakukan di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Semarang dan Sulawesi Selatan.
"Kami (BNPB) akan mengerjakan teknologi modifikasi cuaca sehingga meminimalisir banjir di Manado dan sekitarnya," urainya.