NEWSTICKER

Beda Gaya Pemerintahan Era Jokowi dengan SBY di Akhir Masa Jabatan

N/A • 19 March 2023 21:02

Wacana duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024 jadi perbincangan hangat belakangan ini. Isu itu bermula dari momen keakraban keduanya bersama Presiden Joko Widodo dalam acara panen raya di Kebumen, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. 

Seolah bersambut, Gerindra tampak memberikan sinyal restu atas wacana itu. Namun, PDI Perjuangan, partai yang menaungi Ganjar, seakan tak menunjukkan kehangatan serupa.

Banyak yang menilai kunjungan kerja ini digunakan sebagai panggung politik oleh Jokowi. Tujuannya untuk memberi sinyal dukungan terhadap sosok Prabowo dan Ganjar.

Gaya berpolitik di penghujung masa jabatan Jokowi memang kontras dibandingkan SBY. Menjelang Pilpres 2014, Presiden SBY tidak pernah memberi sinyal endorsement terhadap Hatta Rajasa yang menjadi Cawapres Prabowo.

Padahal relasi antara SBY dan Hatta lebih dari sekedar politis dan profesional di kabinet, namun juga menjadi besan SBY. Saat itu komunikasi politik SBY lebih terfokus untuk menjamin penyelenggaraan pemilu legislatif dan pemilu presiden 2014 aman, damai, jujur dan adil.

Salah satu upaya SBY untuk mendukung kesuksesan pesta demokrasi 2014 adalah dengan menggelar Forum Commander’s Call untuk menegaskan netralitas TNI dan Polri.
 
Jika Jokowi berupaya menjadi king maker dalam pilpres nanti. Jokowi telah merintis berbagai program pembangunan yang tentu prosesnya butuh dilanjutkan. 

Namun sesungguhnya Presiden Jokowi tidak perlu terlalu apriori. Elite politik kita telah cukup bijaksana untuk memprioritaskan kepentingan bangsa.
(Ilham Amirullah)