NEWSTICKER

Netizen Wajib Bijak saat Berinteraksi di Media Sosial

Ilustrasi. FOTO: Shutterstock

Netizen Wajib Bijak saat Berinteraksi di Media Sosial

Angga Bratadharma • 11 June 2023 07:17

Tulungagung: Dalam pergaulan di ruang digital, kaidah satu ini telah disepakati bersama oleh kalangan netizen. Bunyinya you are what you share. Warga digital akan lebih menghormatimu atas apa yang kamu share. Lantas apa yang mesti diperhatikan untuk bertindak bijak, sekaligus menjaga nama baik, saat berinteraksi di media sosial?

"Jadilah netizen yang kritis. Jangan asal posting. Postinglah hanya informasi dan konten yang penting buat masyarakat. Postinglah hanya yang penting, jangan yang penting posting," kata Wakil Ketua Relawan TIK Tulungangung Mochamad Ismanu Roziqi, dalam diskusi literasi digital yang digelar Kominfo, dikutip dari keterangan tertulisnya, Minggu, 11 Juni 2023.

Mengusung tema 'Bijak Berinteraksi di Media Sosial', diskusi luring yang digelar secara chip in dalam acara Pameran Produk Unggulan Desa Gondosuli itu menghadirkan tiga narasumber. Selain Roziqi, dua narsum yang lain adalah Kepala Bidang Publikasi Relawan TIK Tulungangung Mei Santi, dan Influencer Joni Wicaksono alias Faisyal Antonio.

Roziqi menambahkan, untuk menjaga jejak digital selalu positif di mata netizen, maka jaga betul apa yang akan di share di ruang digital. "Sebab, jejak yang positif akan membuat nama baikmu tetap terjaga. Rusaknya jejak digitalmu jadi bahaya serius. Mengancam, bukan hanya di ruang maya, tapi juga bisa serius di dunia nyata," kata Roziqi.

Dari perspektif kecakapan digital, Mei Santi mengatakan, salah satu tips mudah dan cerdas menjadi netizen yang bijak di dunia digital adalah membiasakan mengecek kebenaran informasi atau konten berita yang akurat ke sumbernya. Memang tak mudah, bahkan terkadang juga rumit. Tapi yang palsu tetap mudah dibedakan.

"Jangan jadi penerus informasi sesat dengan men-share berita atau kabar tak akurat dari situs semacam itu," pesan Santi.

Mei Santi menambahkan, bijak bermedia sosial juga ditunjukkan dengan tidak ikutan menjadi penyebar hoaks. Banyak warganet yang malas melakukan ricek. Bahkan, terkadang banyak di antara masyarakat yang baru baca judul dan lihat foto atau video, tanpa cek dulu fakta kebenarannya, langsung share.

"Ini kebiasaan buruk yang mesti dihentikan. Hindari kebiasaan yang penting posting tanpa bersikap kritis atas banjir jutaan informasi tiap hari ke akun medsos kita. Bijak dan kritis, itu kunci menyaring setiap informasi agar tak jadi penyebar hoaks tanpa disadari," kata Santi.

Sementara itu, Influencer Faisyal Antonio mengatakan, kalau pintar memanfaatkan medsos, seseorang bisa meraih banyak peluang keuntungan di sana. Mengutip data Kominfo, lanjut Faishal, selama setahun terakhir, 2022/2023, nilai transaksi e-commerce yang diraih pelaku bisnis di Indonesia menembus angka USD5,6 miliar atau setara Rp74,6 triliun.

"Itu perputaran keuntungan yang tak sedikit. Jangan biarkan uangnya mengalir keluar. Mari tangkap dan jeli tangkap peluang bisnis di pasar e-commerce kita dengan mahir memahami selera pasar. Bijak menggunakan media, dan raih peluang cuan yang ada di sana," kata Faisyal Antonio.  

Sebagai informasi, diskusi literasi digital pada lingkup komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga 2024.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Angga Bratadharma)